Pendekatan Komunikasi Terapeutik.
1. Menjalin hubungan yang mengenakkan (rapport) dengan klien.
Bidan menerima klien apa adanya dan memberikan dorongan verbal yang positif.
2. Kehadiran.
Kehadiran merupakan bentuk tindakan aktif ketrampilan yang meliputi
mengayasi semua kekacauan/kebingungan, memberikan perhatian total pada
klien. Bila memungkinkan anjurkan pendamping untuk mengambil peran aktif
dalam asuhan.
3. Mendengarkan.
Bidan selalu mendengarkan dan memperhatikan keluhan klien.
4. Sentuhan dalam pendampinganklien yang bersalin.
Komunikasi non verbal kadang-kadang lebih bernilai dari pada kata-kata.
Sentuhan bidan terhadap klien akan memberi rasa nyaman dan dapat
membantu relaksasi.
5. Memberi informasi tentang kemajuan persalinan.
Hal ini diupayakan untuk memberi rasa percaya diri bahwa klien dapat
menyelesaikan persalinan. Pemahaman dapat mengerangi kecemasan dan dapat
mempersiapkan diri untuk menghadapi apa yang akan terjadi. Informasi
yang diberikan diulang beberapa kali dan jika mungkin berikan secara
tertulis.
6. Memandu persalinan dengan memandu intruksi khusus tentang bernafas, berelaksasi dan posisi postur tubuh.
Misalnya : bidan meminta klien ketika ada his untuk meneran. Ketika his
menghilang, bidan mengatakan pada ibu untuk bernafas pajang dan rileks.
7. Mengadakan kontak fisik dengan klien.
Kontak fisik dapat dilakukan dengan menggosok punggung, memeluk dan menyeka keringat serta membersihkan wajah klien.
8. Memberikan pujian.
Pujian diberikan pada klien atas usaha yang telah dilakukannya.
9. Memberikan ucapan selamat pada klien atas kelahiran putranya dan menyatakan ikut berbahagia.
1.4.1 pendekatan dengan komunikasi terapeutik
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar